Bandara Juwata, Tarakan Belum Siap Jadi Bandara Internasional

25-06-2014 / KOMISI V

Ketua Tim Kunjungan Kerja spesifik (Kunker) Komisi V DPR RI Muhidin M Said menilai pengembangan Bandara Internasional Juwata belum sesuai, tantangan yang  harus di selesaikan pemeritah kota dan Ibu kota Provinsi Tarakan adalah pembebasan lahan untuk memperluas wilayah bandara.

Bandar Udara Internasional Juwata adalah bandar udara yang terletak di Kota Tarakan, provinsi Kalimantan Utara. Bandara ini terletak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Bandar Udara Juwata Tarakan, Kalimantan Timur, panjang runway 2500 meter x 45 meter, saat ini sudah didarati oleh pesawat jenis Boeing dan Airbus, serta pesawat - pesawat perintis. Dari catatan statistik bandara, penumpang yang naik dan turun melalui Bandara Juwata, setiap harinya sekitar 3000 penumpang.

Saat ini Bandara Juwata sedang dilakukan pembangunan untuk dijadikan bandar udara provinsi dan pintu gerbang bagi Kalimantan Utara. Bandara ini merupakan penghubung bagi semua bandara domestik dan perintis yang ada di Kalimantan Timur bagian Utara. Bandara Juwata adalah bandar udara pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Green Aiport di apron pada saat pengisian bahan bakar avtur.

 "Kalau kita melihat frekwensi penerbanganya cukup tinggi,  oleh karena itu harus memenuhi syarat keselamatan. Tadi kita sudah lihat bandara ini landasannya 2.250 m masih sangat kurang sehingga pesawat berbadan lebar tidak bisa mendarat d bandara ini. Runway bandara yang hanya satu arah ini membahayakan bagi penerbangan, yang lebih bagus harus bisa di darati dari dua sisi." ujarnya.

Komisi V DPR, lanjut Muhidin, mendukung pembangunan ini, tinggal bagaimana pemerintah daerah dalam hal ini walikota dan pemerintah daerah propinsi yaitu Gubernur Kaltara memberikan perhatian dalam artian pembebasan lahannya harus disiapkan betul. Pasalnya lahan itu tanggung jawab pemeritah daerah.  “ Kalau pemeritah pusat hanya menyediakan runway, taxiway, dan fasilitas lain seperti radar,” tegas Muhidin M Said saat meninjau perkembangan penyelesaian Bandara Juwata, di Tarakan,Kaltara, Selasa (24/6).

Tim Kunjungan Kerja spesifik (Kunker) Komisi V DPR RI beranggotakan 7 orang yaitu Yasti Soepredjo Mokoagow, Indrawati Sukadis,  Usmawarnie Peter, Agus Bastian , Sadarestuwati , Soedjadi dan Sigit Sosiantomo.

Tim Kunker Komisi V juga sempat meninjau pembangunan terminal baru Bandar Udara Juwata Tarakan dan Ketua Tim Muhidin mengharapkan pada akhir tahun 2014 nanti terminal baru Bandara Juwata harus sudah selesai. (and), foto : andri/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...